Pangkalpinang — Belakangan ini, aksi pamer kemewahan atau flexing para istri pejabat publik bak cendawan di musim hujan. Hilang satu ketemu seribu. Selesai deretan pejabat di Kementerian Keuangan menuai beragam kecaman netizen. Bahkan beberapa diantaranya harus berurusan dengan hukum. Sikap insecure berbalut narsistik kaum hedon baru di negeri ini seolah tak kapok-kapok, Jumat 5 Mei 2023.
Bukan saja faktor etika yang akhirnya jadi komentar pertama para warganet di negara +62. Jika diantara pengguna sosmed tadi kebetulan punya profesi sebagai petugas hukum. Bukan hal mustahil ketika posting tersebut pada akhirnya akan bermuara jadi “temuan”, untuk kemudian ditindaklanjuti dengan proses pendalaman, penyelidikan, penyidikan hingga tibalah saatnya nanti si hedon tak tahu diri tersebut memetik hasilnya. Akibat gemar pamer di sosmed.
Lebih dalam lagi, mengutip Cambridge Dictionary, flexing didefinisikan sebagai suatu tindakan memamerkan sesuatu yang dimiliki. Motivasinya beragam, bisa jadi kondisi mental pelaku dalam keadaan insecure, dengan show off barang mewah branded tadi ke publik, maka sisi psikis pelaku flexing yang kurang aman akan sedikit terpenuhi. Mengingat publik sudah saksikan deretan barang mewah miliknya tadi.
Darimana Pundi-pundi Harta Monica Haprinda Ketika Mampu Membeli Tas Kalangan Jetset?
Di kotamadya Pangkalpinang, sebagai civilization barometer di Provinsi Bangka Belitung, pada minggu kedua bulan April 2023 kemarin. Publik dihebohkan dengan salah satu postingan di akun pribadi IG istri Walikota Pangkalpinang, Monica Haprinda.
Sifat julid netizen Indonesia rupanya tak perlu disangsikan lagi. Hanya dalam hitungan jam saja, isi perut akun sosmed Monica di doxing ke laman publik. Sontak menimbulkan gelombang komentar. Baik yang pro maupun yang kontra. Kebanyakan dari warganet justru terkesan super kaget dengan life style yang selama ini luput dari fokus perhatian publik Pangkalpinang sendiri.
Sedikitnya ada lima tas Monica yang masuk kategori high class branded fashion. Pertama Tas Hermes Kelly senilai 350 juta. Kedua, Channel 19 Handbag Beige 94,5 juta. Ketiga, Channel Large Classic Handbag seharga 186 juta. Keempat, Gucci X Balenciaga setara dengan 95,8 juta ditambah ongkir yang biasanya ada di angka 100an juta. Kelima, tas Dior Book Multicolor Pixel seharga 51 juta.

Tapi anehnya justru Tas Dior inilah yang dipakai sebagai photo berita media arus utama di Pangkalpinang. Seakan tanpa dikomando, dugaan framing halus terselubung langsung menyeruak. Ada kemungkinan buah dari kontrak kerjasama publikasi Pemkot dan teman media.
Sementara itu, akibat blunder yang dilakukan oleh istri Walikota Pangkalpinang sekaligus Ketua UMKM Pangkalpinang bukan sepi tanpa tanggapan. Walaupun tertolong oleh momentum jelang persiapan 1 Syawal 1444 Hijriah, beberapa pegiat anti korupsi dan Organisasi profesi DPD PERMAHI Bangka Belitung secara lantang menyuarakan protes keras pada bad attitude Monica.
“Ada yang perlu digaris bawahi disini. Pertama, postingan istri pejabat yang dilakukan di ruang publik lantas berakibat menimbulkan kegaduhan, maka istri Walikota tersebut secara tidak sadar sudah mencederai etika dari pengemban jabatan publik, dalam hal ini adalah suaminya Maulan Aklil,” ungkap Ketua DPD PERMAHI Bangka Belitung, Yudha Kurniawan melalui sambungan telepon di Jumat sore.
Apalagi, menurut Yudha. Sebulan sebelum isu “Flexing Monica” meledak, ada arahan dari Presiden Jokowi agar para keluarga pejabat tidak gemar tampil bermewah-mewahan, menanggapi pertama meledaknya kasus RAT dari Dirjen Pajak Kemenkeu.
“Jadi yang namanya suatu jabatan itu bukan tempat atau jadi ajang pamer-pamer. Apalagi hal tersebut dilakukan di tengah ± 9000an warga kota Pangkalpinang yang -mirisnya lagi- hidup berada dibawah garis kemiskinan menurut data yang dilansir oleh BPS Pangkalpinang,” kritik Yudha.
Setelah Tiga Instansi Ini, DPD PERMAHI Akan Surati Kemendagri
Selain itu, pihak DPD PERMAHI ternyata secara terukur melakukan kajian-kajian perihal terbongkarnya lifestyle istri Walikota Pangkalpinang, Monica Haprinda. Parameter yang digunakan adalah komparasi besaran gaji, dengan biaya yang harus dikeluarkan demi memenuhi syahwat hedonis ala kalangan jetset Ibukota.
“Jadi setelah kami bersama-sama tim sepakat untuk mengkritisi sikap atau polah yang tentunya tidak elok bagi warga Pangkalpinang ini. Ditemukan fakta bahwa selama menjabat ± 50 bulan dikali rerata gaji Walikota yang diterima tiap bulan maka akan keluar angka 500 juta rupiah. Tapi dengan catatan take home pay tadi utuh tidak digunakan, kan artinya tidak mungkin,” beber Yudha.
Kedepannya, sambung Yudha, pihaknya akan melanjutkan korespondensi pada instansi berwenang lainnya. Setelah sebelumnya, Yudha mengakui bahwa DPD PERMAHI Babel sudah berkirim surat pada tiga pihak (lembaga pemeriksa). “Rencananya dalam waktu dekat ini kami akan melaporkan tindakan tidak terpuji istri Walikota Pangkalpinang, Monica Haprinda ke Kemendagri Cq Bapak Tito Karnavian,” tegasnya. (lh)