AWAM Babel; Tak Boleh Ada Intervensi Oknum Dewan ke Penyidik!!!
PANGKALPINANG – wartaone.com | Kasus ujaran kebencian dan pelanggaran Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) yang mengguncang Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Depati Hamzah dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Pangkalpinang akhirnya menemui titik terang.
Aparat penegak hukum dari Polresta Pangkalpinang telah menetapkan Trie Lius Putri, pemilik akun TikTok ‘Anak Muda O Pos’, sebagai tersangka utama pada Rabu (5/3).
Penetapan tersangka ini mendapat apresiasi dari Ketua Aliansi Wartawan Muda Bangka Belitung (Awam Babel), Mayres Kurniawan. Ia menilai langkah Polresta Pangkalpinang sebagai langkah besar dalam memberikan pelajaran berharga kepada masyarakat agar lebih bijak dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial.
“Kami Awam Babel mendukung Polresta Pangkalpinang menindak tegas kasus ujaran kebencian, fitnah, pencemaran nama baik dan UU ITE yang dilakukan oleh akun Tiktok Anak Muda O Pos. Ini menjadi edukasi bagi masyarakat untuk bijak dan arif dalam bermedia sosial, jangan sampai merugikan orang lain,” ujar Mayres.
Mayres juga mendesak pihak penyidik Polresta Pangkalpinang untuk membuka semua data dan bukti terkait dugaan keterlibatan seorang oknum dokter berinisial SHP yang bertugas di RSUP Soekarno. Oknum dokter tersebut diduga menjadi dalang di balik konten-konten provokatif yang diunggah oleh akun ‘Anak Muda O Pos’.
“Tidak mungkin orang Parit Tiga bisa mendapatkan data RSUD Depati Hamzah, kecuali ada yang mengotak-atik pelaku sehingga bisa dengan lugas dan menggiring opini sesat di masyarakat. Awam Babel meminta agar kasus ini menjadi contoh bagi masyarakat agar bijak dalam bermain media sosial seperti TikTok, Facebook, dan lainnya,” tegasnya.
Selain itu, Mayres menyinggung adanya dugaan intervensi dari pejabat publik dalam kasus ini. Ia menyebut adanya kabar yang menyeret nama seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) yang diduga berupaya melindungi Trie Lius Putri dari jerat hukum.
“Awam Babel akan mengawal kasus ini dan berharap kasus ini menjadi edukasi yang sangat berarti bagi masyarakat untuk selalu bijak dan berhati-hati saat bermain medsos,” pungkasnya.
Dikatakan Dia, Polisi harus ungkap aktor intelektual dibelakang pelaku, motif dan tujuannya harus diungkap apalagi melibatkan seorang dokter yang kesehariannya bergelut di rumah sakit.
” Penyidik harus ungkap aktor dibelakang tersangka, apalagi Dia seorang dokter tentu akan tampak motif sebenarnya jika perkara ini dikembangkan”, tutupnya.(mk)
