Namun bahwasannya monumen 0 kilometer hanya untuk memperkuat keberadaan patok 0 kilometer demi untuk kepentingan sejarah, budaya dan pariwisata.Tugu 0 kilometer juga menjadi penanda pusat kota serta titik awal pembangunan satu kota, monumen 0 kilometer hanya untuk memperkuat keberadaan patok 0 kilomter untuk kepentingan sejarah, budaya dan pariwisata.
Patok Nol Kilometer pulau Bangka dibangun seiring dengan pembangunan Kota Pangkalpinang sebagai ibukota keresidenan Bangka pada Tanggal 3 September 1913.
Residen AJN Engelenberg dibantu demang ter beschikking Raden Ahmad bekerja siang malam mempersiapkan fasilitas sarana dan prasarana di Kota Pangkalpinang yang baru menjadi ibukota. Sarana prasarana perkantoran, fasilitas publik, termasuk jalan raya juga dibangun.
Sebagai ibukota Keresidenan Bangka dibangun jalan raya yang menghubungkan antara 10 ibukota distrik, sekaligus ditentukan jarak antar ibukota distrik dengan ibukota keresidenan,Untuk penentuan jarak tersebut, dibangunlah sebagai awal perhitungan yaitu Tugu Nol Kilometer pulau Bangka yang terletak di sisi Timur resident straat (sekarang Jalan Merdeka),kemudian dibangun juga penanda jarak dari 0 kilometer ke titik nol km yang juga ada di masing masing ibukota distrik.
Jarak tersebut sampai saat ini masih digunakan misalnya dari titik 0 Pangkalpinang ke Kota Mentok sejauh 138 km dan jarak tersebut masih digunakan sampai sekarang, Jarak tersebut juga digunakan untuk perhitungan catatan sejarah, misalkan ketika tentara sekutu bergerak ke Pangkalpinang tanggal 13 Februari 1946 untuk menguasai Pangkalpinang menempuh jarak 138 km, kemudian terjadi pertempuran hebat antara pasukan sekutu dengan TRi pada tanggal 14 Februari 1946 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiulawal di km 12, sehingga disebut Palagan 12,dan pahlawan 12.