Pertempuran Jatah Koordinasi Tambang Ilegal di Belinyu, Korban Penusukan dan Pelaku Melarikan Diri

Rebutan Jatah Koordinasi Tambang Ilegal di Belinyu Berujung Penusukan, Pelaku Melarikan Diri

Warta-one.com,Belinyu, – Suasana kawasan Dermaga Bukit Tulang, Kecamatan Belinyu, Bangka, terguncang oleh peristiwa penusukan yang menimpa Miri Andini (29), warga Simpang Cakum Rt.05/03 Desa Riding Panjang. Pelaku penusukan diketahui bernama Dika, seorang panitia tambang ilegal di perairan Mengkubung dan Batu Hitam Belinyu, Sabtu (20/1/2024).

Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 14.00 WIB pada Sabtu (20/1/2024). Korban mengalami luka tusuk di pipi kiri, pundak kiri, dada kiri, dan lecet di tangan kiri.

Akibat serangan tersebut, Miri Andini harus segera dirawat di salah satu Rumah Sakit Sungailiat, Kabupaten Bangka.

Dika, pelaku penusukan, dikenal sebagai warga Simpang Mengkubung, Desa Riding Panjang, Kecamatan Belinyu. Ia juga terlibat sebagai panitia tambang ilegal di perairan Mengkubung dan Batu Hitam Belinyu.

Saat ini, pelaku masih berada dalam pelarian, meninggalkan pertanyaan besar terkait motif di balik penusukan ini.

Informasi yang dihimpun oleh jejaring media KBO Babel mengindikasikan bahwa peristiwa penikaman ini berawal dari perseteruan terkait jatah koordinasi panitia tambang ilegal.

Rebutan beraktifitas di Ponton Isap Produksi (PIP) jenis Ti Rajuk, yang digunakan untuk tambang pasir timah ilegal di perairan Mengkubung dan Batu Hitam Belinyu, menjadi pemicu konflik antara korban dan pelaku.

Hingga berita ini dipublikasikan, Kapolsek Belinyu, AKP Singgi, belum memberikan jawaban terkait peristiwa penusukan di wilayah hukumnya.

Kasus ini menunjukkan bahwa aktivitas tambang ilegal di kawasan tersebut telah mencapai tingkat yang membahayakan, dengan konflik internal antarpanitia tambang ilegal yang dapat berujung pada tindakan kekerasan.

Masyarakat dan pihak berwenang diharapkan segera mengambil tindakan tegas dalam menangani masalah ini, baik dengan melakukan pengejaran terhadap pelaku yang melarikan diri maupun dengan menindak tegas para pelaku tambang ilegal yang meresahkan.

Sepertinya APH KAB.BANGKA khususnya APH Belinyu adanya upaya pembiaran terhadap penambang timah ilegal di wilayah tersebut,bukan hanya tambang timah ilegal Mengkubung dan Batu Hitam Belinyu masih banyak tambang timah ilegal yang beraktivitas bebas seperti tambang timah ilegal daerah sungai perimping,jelas tidak adanya ketegasan dari Kapolres Bangka dalam melakukan penertiban terhadap beberapa tambang timah ilegal yang beraktivitas bebas.

Kejadian ini seharusnya menjadi panggilan bagi pemerintah setempat untuk lebih ketat dalam mengawasi dan menindak aktivitas tambang ilegal yang merugikan masyarakat dan lingkungan.(PJL)

Exit mobile version