Warta DaerahWarta Utama

Warga Pangkalpinang: Justru Di Bulan Suci, PLN Terkesan Tak Tahu diri 

Pangkalpinang — Sejak kemarin sore, Ina (36 tahun) warga Pangkalpinang berdoa amat panjang agar di hari Kamis atau hari pertama umat Islam menjalankan ibadah puasa, aliran listrik tidak padam. Pasalnya dirinya sejak sebulan yang lalu sudah mempersiapkan dagangan berupa es campur plus camilan ringan kue-kue yang akan dijajakan jelang maghrib, Kamis 23 Maret 2023. 

“Mudah-mudahan lah besok hari PLN tahu diri tidak memadamkan aliran listrik di sekitar sini ya bang,” kata ibu muda tadi di Rabu sore kemarin. 

Nahas bagi pedagang kecil seperti Ina dan yang lainnya. Karena nyatanya, di hari pertama umat islam menjalankan ibadah puasa, lokasi rumahnya terkena pemadaman aliran listrik bergilir oleh PLN Kantor Wilayah Bangka Belitung. 

“Kalau gini caranya bisa habis modal saya berdagang, karena orang buka puasa kan biasanya nyari minuman dingin seperti es campur, es buah. Nah, kalau listrik padam gimana mau ada batu esnya?” katanya bersungut-sungut. 

Masalah Kelistrikan Adalah Masalah Bersama 

Kondisi tidak kondusif seperti sekarang, atau mati lampu. Tentu membuat instansi lainnya harus ekstra keras menjalankan fungsi dan kewenangannya. Ambil contoh, pihak keamanan. Tentu harus menjadwalkan patroli lebih sering dari hari biasa disaat aliran listrik normal. Pasalnya, dalam kegelapan tentu akan mengundang kejahatan. Sebuah teori usang yang masih berlaku sampai kini. 

“Saya sebagai warga Babel juga mempertanyakan kinerja PLN Kantor Wilayah Babel ini. Sebelumnya beberapa tahun yang lalu pernah terbit berita soal wacana mengekspor elektrifikasi ke Sumatra, mengingat di 2018 PLN pernah sesumbar sudah kelebihan daya listrik sebesar 80 juta VA,” kata Ketua DPD PWRI Babel, Mayrest Kurniawan saat dihubungi awak media. 

Asal tahu saja, dalam acara Babel CEO Forum bertajuk Meningkatkan daya saing pertambangan dan pariwisata di Bangka Belitung di hotel Novotel, Kabupaten Bangka Tengah, Kepala Kantor Wilayah PLN Babel, Abdul Mukhlis mengatakan bahwa dalam waktu 10 tahun mendatang Babel Insya Allah tidak akan mengalami kekurangan listrik seperti yang terjadi pada masa-masa sebelumnya. “Karena saat ini saja 80 Juta VA listrik kami sediakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat baik itu keperluan investasi, rumah tangga, bisnis, pertambangan maupun pariwisata,” kata Abdul Mukhlis dilansir media online laspela, Selasa 18 Desember 2018 yang lalu. 

“Belum sampai 10 tahun sudah batal omongannya, sekarang yang jadi pertanyaan adalah, Babel punya dua PLTU di Air Anyir dan di Belitung, kemana daya listrik yang dihasilkan oleh kedua PLTU tadi? Herannya lagi, yang roboh itu kan 5 Tower di Kenten-Tanjung Si api-api Sumsel, kok dampaknya bisa langsung drop seperti sekarang? Jangan sampai warga yang jadi tumbal untuk pemadaman sekarang. Saya tekankan jangan sampai listrik yang seharusnya untuk masyarakat malah dialihkan untuk bisnis. Atau timbul fikiran, bahwa pemadaman ini cuma dalil logis saja. Pertama listrik padam, alasannya putusnya interkoneksi kabel laut, kok sekarang pindah ke darat jadi lima tower yang roboh, ini ada apa sebenarnya,” tukasnya. (LH)

Sign up for a newsletter today!

Want the best of NewsyFeed Posts in your inbox?

You can unsubscribe at any time

What's your reaction?

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts

No Content Available