Pangkalpinang warta-one.com — Momen perayan Hari Besar Imlek yang jatuh pada Hari minggu 22 Januari depan, bagi penganut agama Konghucu,tidak dapat disangkal lagi merupakan ritual penting yang biasanya selalu dirayakan pada hari pertama bulan pertama (Hanzi 正月; pinyin: zhēng yuè) di penanggalan Tionghoa dan berakhir dengan Cap Go Meh (十五暝 元宵節) pada tanggal ke-15 (pada saat bulan purnama) Kamis 19 Januari 2023.
Selain melakukan peribadatan, saat yang paling ditungggu tentunya adalah berkumpul dengan handai taulan dan sanak kerabat. Setelah sekian waktu terpisah oleh jarak serta kesibukan masing-masing, di hari raya Imlek inilah waktunya untuk melepas rindu dengan saling bertukar cerita dan kabar dari tiap anggota keluarga.
“Perayaan Imlek tahun ini saya memang sudah membulatkan tekad untuk makin meningkatkan lagi baik kapasitas diri, saling berbagi, menolong sesama serta tentunya terus memikirkan upaya-upaya kelanjutan dari semua rencana saya yang sudah dan belum dicapai. Lingkaran pertama yang akan saya sentuh ide-ide saya dimulai dari keluarga,” ungkap Andry, Tokoh Pemuda di Desa Bukit Layang Bakam kabupaten Bangka Induk Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada media baru-baru ini.
Pria yang kini aktif di parpol Golkar ini menuturkan, bahwa baginya tidak menjadi masalah yang serius ketika amanah sebagai Kepala Desa Bukit Layang, kini berpindah kepemimpinan pada penerusnya.”Namanya kita berkarya serta membantu warga desa kan tidak harus jadi Kades saja bang, banyak cara lain yang puji Tuhan saat ini pelan-pelan sedang saya jalankan bersama beberapa teman yang memiliki visi dan misi yang sama,” imbuh pengagum Tokoh Nasional asal Bangka Belitung, Basuki Tjahaya Purnama.

Soal Ahok, lanjut Andry, di teman-teman yang berada di pusat Pemerintahan di Jakarta sering berkelakar bahwa dirinya dinilai banyak memiliki kemiripan sifat dan sikap tatkala memegang tampuk kepemimpinan.
“Tapi dari situ juga kadang akhirnya disalahartikan oleh beberapa pribadi yang mungkin kurang mengenal saya dengan baik. Jujur saja, sikap tegas saya saat harus taruhan membela kepentingan rakyat pernah saya buktikan beberapa saat yang lalu. Saya pernah argumentasi dengan level intonasi yang tinggi pada salah satu pemangku kepentingan disini, walau seperti akhirnya kita ketahui selanjutnya adalah timbul pemain situasi yang senang memancing di air keruh. Tapi sekarang dengan legowo sudah saya maafkan, dan mari kita sama-sama berbuat bagi kepentingan orang banyak,” pungkasnya dengan bijak.(LH)