Ketua PWRI Sumenep Apresiasi Satu Tahun Kepemimpinan Fauzi-Eva

Sumenep – Kepemimpinan Bupati Sumenep Achmad Fauzi dan Wakil Bupati (Wabup) Dewi Khalifah genap satu tahun. Sejak dilantik pada 2 Februari 2021 lalu, dua pasangan ini berupaya melakukan sejumlah terobosan baru untuk kesejahteraan warga ujung timur Pulau Madura ini.

Pasangan yang familiar dengan sebutan Fauzi-Eva, telah menunjukkan kinerja nyata selama satu tahun. Meskipun memimpin dalam situasi guncangan Covid-19 dan konfigurasi politik etis yang cukup beragam

Hal itu dapat dilihat dari deretan program yang telah dilakukan selama menahkodai Kota Keris. Fauzi-Eva telah memberikan banyak perubahan bagi Sumenep.

Tidak tanggung-tanggung, kurang lebih 13 (tiga belas) penghargaan tingkat regional maupun nasional diraih Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep dalam kurun waktu satu tahun.

Menanggapi satu tahun kepemimpinan Fauzi-Eva, Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Persatuan Wartawan Republik Indonesia (PWRI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Rusdiyono menilai bahwa ada dua trobosan penting untuk perubahan Sumenep.

Pertama, adanya Layanan Kedaruratan Call Center 112. Program ini merupakan implementasi dari tagline “Bismillah Melayani”. Salah satunya, Salah satunya, yakni dengan menyediakan sistem pelayanan panggilan darurat yang bisa diakses masyarakat terhadap beberapa hal kejadian darurat yang terjadi dan butuh penanganan cepat dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.

“Ini adalah sebuah prestasi yang patut diapresiasi, dengan catatan pelaksanaannya tidak hanya terkesan memenuhi target inovasi saja,” ungkapnya kepada media ini, Selasa (1/3/22).

Hadirnya aplikasi HomPIMPA ini, data kesehatan masyarakat Sumenep bisa terintegrasi menjadi satu. Sehingga, dapat memudahkan petugas medis dalam penanganan kesehatan.

“Saya kira dua terobosan itu adalah dua terobosan berharga yang mampu dicetak oleh Bupati Fauzi,” tegas pria yang akrab disapa Yono.

“Ini adalah sebuah prestasi yang patut diapresiasi, dengan catatan pelaksanaannya tidak hanya terkesan memenuhi target inovasi saja,” ungkapnya kepada media ini, Selasa (1/3/22).

Hadirnya aplikasi HomPIMPA ini, data kesehatan masyarakat Sumenep bisa terintegrasi menjadi satu. Sehingga, dapat memudahkan petugas medis dalam penanganan kesehatan.

Saya kira dua terobosan itu adalah dua terobosan berharga yang mampu dicetak oleh Bupati Fauzi,” tegas pria yang akrab disapa Yono.

“Namun, saya berharap hal ini tidak menjadi dua yang terakhir dari periode kepemimpinannya,” sambungnya.

Pasalnya, lanjut Yono, pasca satu tahun menahkodai Sumenep, masih banyak yang harus dilakukan oleh Fauzi-Eva. Misalkan, seperti reformasi birokrasi.

“Dalam 1 tahun kepemimpinan Bupati Fauzi, masalah ini nampaknya belum mendapatkan perhatian serius,” kata Yono memaparkan.

Padahal, masalah serius itu sangat penting untuk diperhatikan. Sebab, hal itu telah sinkron dengan misi kepemimpinan politik Bupati Fauzi-Eva, yakni melayani.

“Dalam 1 tahun kepemimpinan Bupati Fauzi, masalah ini nampaknya belum mendapatkan perhatian serius,” kata Yono memaparkan.

Untuk itu, pihaknya yakin, bahwa cepat atau lambat Bupati Fauzi akan melakukan reformasi birokrasi itu. Pasalnya, secara prinsip Bupati Fauzi kerap menyatakan bahwa tidak mau orang-orang disekitarnya hanya memiliki kecakapan retorik, tetapi gagal dalam pelaksanaan. ( rd1)

sumberv: madurapers

Exit mobile version