WARTA-ONE.COM,KOBA–Aksi tegas Kejaksaan Agung Republik Indonesia terhadap anggota mafia timah di Bangka Belitung telah mencatat kisah menarik dalam upaya anggota korupsi di sektor pertambangan timah dan pembabatan hutan lindung. Bos besar industri timah Tamron alias A on, sang cukong timah yang selama ini menjadi figur yang sangat disegani di Kabupaten Bangka Tengah (Koba), kini harus berhadapan dengan hukum setelah dijadikan tersangka oleh Kejaksaan Agung RI dalam kasus korupsi komoditas timah dan pembabatan kawasan hutan lindung di wilayah tersebut, Senin (4/3/2024).
Meski Kejagung RI telah menyita puluhan alat berat dan ratusan miliyar rupiah cuan milik sang cukong timah yang diduga terlibat dalam bisnis ilegal yang merugikan negara triliunan rupiah,namun beberapa aset lainnya yang memiliki bos timah tersebut sepertinya belum diketahui pihak penyidik dan hala tersebut menjadikan kesempatan bagi keluarga bos timah itu untuk segera berkemas menyembunyikan harta dan aset lainnya di tempat-tempat tertentu yang jauh dari jangkauan manusia.

Seperti yang dilakukan keluarga Aon belum lama ini, keluarga besar Aon tampaknya telah mengantisipasi dengan menyembunyikan alat berat mereka di lokasi perkebunan sawit miliknya yang tak terdeteksi oleh Tim Kejagung RI yang berada di Desa Terentang,Bangka Tengah.
Alat berat berharga miliar rupiah tersebut berhasil disembunyikan di antara pohon-pohon sawit milik tersangka, salah satu barang bukti baru dalam kasus Komoditi Tata Niaga Timah di Bangka Belitung yang seharusnya segera dilakukan penyitaan oleh Kejagung RI.
Menurut informasi yang dihimpun dari lapangan, alat berat tersebut kini dijaga oleh seseorang perempuan bernama Aying, yang kabarnya masih terikat hubungan keluarga dengan bos Aon Koba. Seorang operator yang diwawancarai mengungkapkan, “Iya Pak, ini alatnya bos Aon. Sengaja disimpan di sini karena lagi panas, ada tim kejagung di babel, dan saya hanya disuruh menyimpan serta menyembunyikan alat berat ini karena takut disita oleh tim.
Operator tersebut menambahkan, “Saya hanya operator, untuk kuasanya sama Aing Dia masih keluarga bos Aon.”ungkapnya.
Informasi ini menjadi dasar bagi redaksi untuk melaporkan temuan alat berat kepada pihak Kejaksaan dan Kepolisian. Hingga berita ini dipublikasikan, redaksi masih menunggu konfirmasi resmi dari pihak Kejaksaan.
Pengungkapan lokasi penyembunyian alat berat ini membuka pintu untuk melacak jejak bisnis ilegal yang selama ini dijalankan oleh bos Aon dan orang-orang terdekatnya.
Alat berat yang disita oleh tim kejaksaan sebelumnya diduga digunakan untuk aktivitas pertambangan yang melibatkan komoditas timah dan pembabatan kawasan hutan lindung. Penyusunan puluhan alat berat menjadi bukti nyata dari dampak negatif yang disebabkan oleh praktik-praktik ilegal tersebut.
Penyembunyian alat berat oleh keluarga Aon menunjukkan tingkat kehati-hatian dan kesiapan yang dilakukan untuk menghindari penyertaan oleh Tim Kejagung RI.
Lokasi penyimpanan yang dipilih di tengah perkebunan sawit, di antara rimbunnya pohon sawit, memberikan perlindungan dan penyamaran yang efektif.
Dalam kondisi panas dan tekanan dari pihak kejaksaan, keluarga Aon menggunakan strategi penyembunyian yang terorganisir untuk menjaga kekayaan dan bisnis ilegal mereka.
Pernyataan operator yang mengklaim hanya menjalankan perintah untuk menyimpan alat berat ini memberikan gambaran tentang bagaimana keluarga Aon menggunakan orang-orang terpercaya dalam lingkaran mereka untuk menjalankan operasi penyembunyian.
Pihak yang berwenang akan perlu menggali lebih dalam untuk mendapatkan keterangan lebih lanjut dari operator ini dan mengungkap jaringan bisnis ilegal yang mungkin melibatkan lebih banyak pihak.
Kasus ini telah menimbulkan kegugupan dan kekhawatiran di kalangan masyarakat Bangka Belitung. Masyarakat berharap agar pihak kejaksaan dan kepolisian dapat mengusut tuntas praktik-praktik ilegal yang merugikan negara dan mengancam lingkungan.
Keberhasilan tim kejaksaan agung dalam menyita alat berat ini diharapkan menjadi tonggak awal untuk mengungkap lebih banyak kegiatan ilegal yang melibatkan bos Aon dan jaringannya.
Redaksi saat ini masih menunggu konfirmasi resmi dari pihak Kejaksaan terkait temuan alat berat di kebun sawit milik bos Aon.
Konfirmasi ini diharapkan dapat memberikan penjelasan lebih lanjut tentang rencana penyelidikan dan langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh pihak yang berwenang. Juga, apakah akan ada pelibatan lebih lanjut terhadap orang-orang terdekat bos Aon yang terlibat dalam operasi penyembunyian ini.
Kasus penyembunyian alat berat di kebun sawit milik bos Aon menandai titik kritis dalam upaya Kejaksaan Agung untuk anggota korupsi di sektor pertambangan.
Dengan jejak bisnis ilegal yang semakin terbuka, masyarakat Bangka Belitung menaruh harapan besar pada pihak yang berwenang untuk memberikan keadilan dan menjaga ekosistem lingkungan.
Hingga saat ini, kasus ini terus berkembang, dan kami menantikan langkah-langkah selanjutnya dari Tim Kejagung untuk mengungkap lebih banyak fakta dan membawa para pelaku kejahatan untuk memecahkan sebesar-besarnya tindak pidana korupsi pertambangan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) sangat tepat bagi sang cukong ini.(Pjl)