BeritaWarta HukumWarta TambangWarta Utama

Hutan Lindung Merapen 6 di Rusak, APH “Kunjungan” ke Lokasi dan Hanya Bilang Ini

WARTA-ONE.COM,LUBUK BESAR– Penambangan secara ilegal yang dilakukan oleh dua oknum warga Lubuk H.Tn dan YT sepertinya terkoordinir dengan rapi, rabu 17/1/2023

Pasalnya, setelah ramai diberitakan oleh media di Bangka Belitung, Tambang ilegal yang menggasak Hutan Lindung Merapen 6 dengan menggunakan alat berat / excavator itu saat dilakukan ” Kunjungan ” oleh Aparat dari Polsek Lubuk dan KPHP Sembulan sudah tidak ada lagi.

Hal tersebut disampaikan Kapolsek Lubuk Besar Ipda Yusuf dan Bambang Trisula melalui aplikasi whatsappnya selasa malam (16/1). Dalam informasi yang disampaikan APH kepada redaksi dituliskan bahwa ” Saat APH ( Polsek lubuk dan KPHP sembulan ) berkunjung ke lokasi yang diberitakan awak media dilokasi tidak ditemukan lagi aktifitas seperti yang diberitakan.

Parahnya , Kapolsek lubuk mengatakan bahwa timnya telah ke lokasi, namun ia mengatakan tidak mengetahui lokasi tambang milik siapa dan Polisi sedang melakukan penyelidikan.

” Benar bang kami sudah ke lokasi( HL Merapen) namun belum diketahui lokasi siapa dan kami masih melakukan penyelidikan”, tulisnya.

Lain halnya dengan tim KPHP Sembulan, lewat Bambang Trisula didapat informasi bahwa tim KPHP sudah berkunjung ke lokasi dan hanya menemukan pondok pekerja tambang dan KPHP Sembulan telah memasang spanduk himbauan Pasal 89 tentang ancaman pidana bagi pengrusakan kawasan Hutan Lindung.

” Laporan yg saya terima dari tim KPHP Sungai sembulan yg hr ini turun ke lapangan untuk melakukan verifikasi, bahwa tidak menemukan keberadaan alat berat dilapangan, tim hanya menemukan pondok kerja dilapangan dan tidak ada aktifitas dilapangan. Tim KPHP Sungai sembulan juga telah memasang spanduk himbauan dilokasi tsb. Selanjutnya kita akan berkoordinasi lebih lanjut dg stakeholder terkait baik TNI dan Polri , serta meminta dukungan penegakan hukum dari gakkum KLHK untuk menindaklanjuti maraknya kegiatan tambang illegal di kawasan hutan”, tulisnya.

Keraguan masyarakat di Babel terhadap kinerja APH makin menjadi ketika APH tidak bisa membuktikan etos kerja yang baik dan transparan.(PJL/TIM AWAM BABEL)

Sign up for a newsletter today!

Want the best of NewsyFeed Posts in your inbox?

You can unsubscribe at any time

What's your reaction?

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts

No Content Available