Keberadaan nama – nama mereka yang masuk dalam daftar hitam itu diperkuat oleh pernyataan warga lainnya sesama penerima bantuan bibit jahe.
Salah satu warga dari Kelurahan Arung Dalam ” MU” mengatakan pernah mengajukan pinjaman kepada pihak Bank Sumsel Babel dan Bank BRI namun berkas pengajuan pinjamannya ditolak dengan alasan ada sangkutan bantuan jahe merah.
” Ditolak Pak,ditolak pengajuan pinjaman saya oleh semua Bank. Dulu saya berlangganan pinjaman sama BRI, sebelum ada jahe ni, bahkan saat saya lunasi, sertifikat saya tidak saya ambil hampir 1 tahun lamanya baru saya ambil. Gara – gara jahe merah BRI tidak mau lagi kasih pinjam saya, jadi apa saya buang saja surat tanah ini tidak ada gunanya lagi,” ucapnya dengan nada sedikit kesal.
Dari pihak PT.BRM, Siska dalam konfirmasinya mengatakan semua penjelasan sudah disampaikan kepada warga penerima bantuan. Bahwa jika gagal nama – nama penerima bantuan akan di blacklist oleh pihak Bank.
Hal itu diamini oleh salah satu warga penerima bantuan bibit jahe, sebut saja putar.
” Betul pak,Ibu Siska dari pihak PT BRM pernah menyampaikan itu, kalau gagal dalam budidaya jahe merah, nama – nama penerima bantuan akan di blacklist oleh pihak Bank” ungkap Putar membenarkan apa yang diucapkan Siska.
” Hanya saja penjelasan itu terjadi pada tahun 2022, sedangkan bantuan itu kan pada tahun 2021 waktu itu tidak ada penjelasan blacklist – blacklist itu,” terangnya .
Andika dari Pihak Bank Sumsel Babel, yang disebut – sebut sangat tahu dengan persolan ini, saat dikonfirmasi tidak memberikan jawaban apapun.
Hal yang sama, saat media ini meminta konfirmasi kepada Agus Supriono yang waktu itu menyebut dirinya sebagai Super Tim Jahe Merah Bangka Tengah sekaligus Direktur PT BRM, melalui akun WA miliknya, sampai berita ini di publikasikan belum memberikan konfirmasinya.
Begitu juga Ketua DPRD Bangka Tengah Mehoa, ketika diminta konfirmasinya oleh Tim Jejaring Media AWAM Babel, sampai saat ini belum ada jawaban resmi
Terkait persoalan yang menimpa warganya, Bupati Bangka Tengah, Al Ghafry Rahman, dalam jawaban konfirmasinya mengatakan pihaknya akan menanyakan persoalan ini.
” Nanti kita tanyakan ya, terimakasih,” jawab Bupati Bateng.
Sementara itu, Kepala Wilayah Kecamatan Koba, mengatakan pihaknya berupaya mencari tahu kepihak Bank terkait permasalahn yang menimpa para petani jahe di Koba.
” Maaf Pak ya, kalau masalah ini nanti saya mau cari tahu ke pihak Bank,” tulis Bu Camat Koba dalam balasan konfirmasinya