Warta DaerahWarta Utama

Giliran Nambang Diam-diam, Nanti Kesenggol Sorotan Media Baru Ajak Berkawan

Pangkalpinang —- Walaupun harga pasir timah masih berkutat di kisaran US$ 26200 per tonase nya. Namun angka tersebut diyakini mampu membuat gerombolan penambang liar asyik masyuk menghancurkan warisan ekosistem lingkungan yang sebenarnya diperuntukkan sebagai kawasan konservasi sekaligus Hutan Produksi, Rabu 8 Februari 2023. 

Dalam pantauan wartawan sore tadi, area yang seharusnya steril dari aktivitas penambangan liar karena diperuntukkan sebagai daerah konservasi serta resapan air bersih bagi warga sekitar, kini luluh lantak -kuat dugaan- akibat dijarah oleh gerombolan penambang liar, rakusnya oknum cukong pemburu rente.

Laporan menyebut, kelompok penambang ini terlihat asyik dan aman-aman saja bekerja di tengah hutan untuk mengoyak, mencabik, memperkosa lingkungan di daerah resapan air bagi masyarakat sekitar. Hanya demi syahwat setoran tonase pasir timah yang sudah dibarter kredit lunak berjumlah miliaran dengan pihak smelter.

“Dulu juga pernah digarap sama beberapa penambang dengan batasan dekat kebun sawit ke arah sana, yang memang wilayah APL pak, tapi area dari Bukit Sambung Giri terus sampai ke Bukit Cengal sana walaupun papan plang Hutan Produksi dipajang disitu, faktanya sekarang justru penuh dengan para penambang liar,” ungkap sumber redaksi yang ditemui di lokasi.

Menurut KPHP Sigambir, melalui salah satu stafnya, Yudi yang dikonfirmasi malam ini, dia bilang artinya kalau memang pekerja ini yang itu-itu juga orangnya berarti belum ada efek jera bagi mereka, dan bisa jadi pekerjanya sudah berganti orang lain lagi, namun kami dari KPHP Sigambir akan terus Patroli dan memberikan teguran dan peringatan kepada yang bersangkutan, kalau masih juga bandel kami akan berkoordinasi dengan pihak GAKKUM Dinas LHK untuk tahap penindakan di lapangan. 

“Terimakasih infonya bang, semalam saya juga sudah dapat info ini dari kawan media, seperti yang abang sampaikan semalam bahwa terakhir kami patroli di kawasan bukit Sambung Giri adalah di 25 Januari 2023 kemarin, kami menemukan ada beberapa pekerja tambang ilegal sedang beraktivitas, dan tidak ditemukan ada alat berat waktu itu, kami tegur lisan dan tertulis serta perintah untuk berhenti langsung saat itu,” ujarnya 

Sedangkan kondisi seperti dokumentasi yang dikirimkan pada hari inil 5 Februari 2023, lanjut Yudi, berarti kondisi terkini setelah kami turun kemarin. “Pemberian perintah berhenti dan teguran tertulis kpd penambang ilegal,” tutup dia. (LH)

Sign up for a newsletter today!

Want the best of NewsyFeed Posts in your inbox?

You can unsubscribe at any time

What's your reaction?

Leave A Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts

No Content Available