Pangkalpinang warta-one.com — Uni Eropa berencana untuk menghapus bahan bakar berbasis minyak kelapa sawit secara bertahap pada tahun 2030 karena dianggap terkait dengan deforestasi, Rabu 11 Januari 2023
Dalam pertemuan bilateral, dilansir dari reuters, Anwar dan Jokowi menandatangani delapan nota kesepahaman yang meliputi perkapalan, pembiayaan ekspor-impor, energi hijau, pengembangan industri baterai, yang menurut mereka akan memperdalam perdagangan lintas batas dan investasi.
Indonesia dan Malaysia, sebagai produsen minyak sawit terbesar di dunia, pada Senin sepakat untuk bekerja sama memerangi “diskriminasi” terhadap komoditas tersebut setelah pertemuan antara para pemimpin dari negara-negara tersebut.
Komentar Presiden Indonesia Joko Widodo itu disampaikan setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, yang melakukan perjalanan luar negeri pertamanya sejak terpilih November lalu.
Widodo, yang dikenal sebagai Jokowi, mengatakan kedua negara akan “memerangi diskriminasi terhadap minyak kelapa sawit” dan “memperkuat kerja sama melalui Dewan Negara Penghasil Minyak Kelapa Sawit” untuk mengatasi masalah tersebut.
Para pemimpin juga membahas rencana pembangunan ibu kota baru Indonesia, Nusantara, dengan Anwar menyerahkan 11 surat minat dari perusahaan Malaysia terkait kemungkinan investasi di kota baru, yang terletak di Kalimantan bagian Indonesia.
Ibu kota baru dapat meningkatkan pembangunan daerah, kata Anwar, dengan negara bagian Sabah dan Sarawak Malaysia yang terletak di bagian pulau Kalimantan Malaysia.
“Kami berharap pembangunan ibu kota akan membawa manfaat yang lebih besar ke wilayah yang lebih luas, termasuk di Sabah dan Sarawak,” ujarnya. (reuters)
sumber foto : akun twitter PM Malaysia